Hari Raya Idul Adha jatuh pada bertepatan pada 10 Zulhijah tiap tahunnya. Bersumber pada SKB 3 Menteri terkini, tahun ini Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Menjelang perayaannya, pemeluk Islam mulai menanya apakah harus puasa terlebih dulu saat sebelum Idul Adha? Ini uraiannya.

Diambil dari halaman sah ITB Ahmad Dahlan serta Departemen Agama, balasan atas persoalan harus ataupun tidaknya berpantang saat sebelum sholat Idul Adha dilansir dalam sebagian hadits serta opini malim.

Apakah Harus Puasa Dahulu Saat sebelum Sholat Idul Adha?

Hadits Riwayat Ahmad

Dari Abdullah bin Buraidah, dari bapaknya, beliau mengatakan:

كَانَرَسُولُاللَّهِ-صلىاللهعليهوسلم-لاَيَغْدُويَوْمَالْفِطْرِحَتَّىيَأْكُلَوَلاَيَأْكُلُيَوْمَالأَضْحَىحَتَّىيَرْجِعَفَيَأْكُلَمِنْأُضْحِيَّتِهِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat sholat 'ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat 'ied baru beliau menyantap hasil kurbannya." (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Opini Malim Syafiiyah

Bagi malim Syafiiyah, seorang direkomendasikan tidak makan ataupun imsak saat sebelum melakukan sholat Idul Adha, bagus beliau ingin berkurban ataupun tidak. Imbauan tidak makan ini tidak berhubungan dengan persembahan, melainkan berhubungan dengan penerapan sholat Idul Adha.

Opini Syafiiyah cocok dengan apa yang dicontohkan Rasulullah, sepanjang seorang akan melakukan sholat Idul Adha, bagus ia ingin berkurban ataupun tidak, hingga ia terserang imbauan ini. Pemeluk Islam direkomendasikan buat tidak makan saat sebelum melakukan sholat Idul Adha, bagus ia ingin berkurban ataupun tidak.

Sebab itu, malim Syafiiyah menyangkutkan imbauan tidak makan di hari Idul Adha dengan penerapan sholat Idul Adha, bukan dengan persembahan.

Opini Malim Hanafiyah serta Hanabilah

Berikutnya, bagi malim Hanafiyah serta Hanabilah, imbauan tidak makan ataupun imsak di hari Idul Adha berhubungan dengan persembahan, bukan penerapan sholat Idul Adha. Oleh sebab itu, bila seorang tidak hendak berkurban, hingga beliau tidak terserang imbauan ini walaupun beliau akan melakukan sholat Idul Adha. Kebalikannya, bila seorang akan berkurban, hingga direkomendasikan buat tidak makan terlebih dahulu saat sebelum melakukan sholat Idul Adha.

Opini Pemimpin Ahmad

Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:

قالأحمد:والأضحىلايأكلفيهحتىيرجعإذاكانلهذبح،لأنالنبيصلىاللهعليهوسلمأكلمنذبيحته،وإذالميكنلهذبحلميبالأنيأكل.اهـ.

Artinya: "Imam Ahmad berkata, saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan kurban. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam makan dari hasil sembelihan kurbannya. Jika seseorang tidak memiliki kurban (tidak berkurban), maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum sholat 'ied." (Al Mughni, 2: 228)

Uraian dari Pemimpin Ahmad yang didapat dari Ibnu Qudamah di atas berkata kalau sunnah tidak makan saat sebelum sholat Idul Adha cuma legal buat orang yang mempunyai binatang persembahan alhasil beliau dapat makan dari hasil sembelihannya esok. Sebaliknya bila tidak mempunyai binatang persembahan, hingga tidak legal.

Hadits Ibnu Hazm

Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan:

وإنأكليومالأضحىقبلغدوهإلىالمصلىفلابأس،وإنلميأكلحتىيأكلمنأضحيتهفحسن،ولايحلصيامهماأصلا

Artinya: "Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat sholat 'ied di tanah lapang (musholla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan kurbannya, maka itu lebih baik. Tidak boleh berpuasa pada hari 'ied (Idul Fitri dan Idul Adha) sama sekali." (Al Muhalla, 5: 89)

Puasa pada hari ied tercantum Idul Adha ketetapannya merupakan tabu bersumber pada ijma ataupun perjanjian para malim. Puasa yang diartikan dalam uraian di atas merupakan tidak makan buat sedangkan durasi serta bukan niatan buat berpantang dari keluar dini hari sampai terbenamnya mentari.

Kesimpulan bersumber pada 5 hadits serta opini malim di atas, keseluruhannya tidak terdapat yang mengharuskan buat puasa saat sebelum sholat Idul Adha. Puasa sedangkan ataupun puasa dikala saat sebelum Idul Adha ialah suatu imbauan yang diserahkan pada pemeluk Islam supaya dilaksanakan.

Rasulullah SAW sendiri juga membagikan ilustrasi acuan buat tidak makan sampai sehabis kembali dari sholat Idul Adha. Selaku pemeluk Islam pastinya hendak lebih bagus bila kita menjiplak aksi Rasul Muhammad SAW itu, sebab pastinya perihal itu tentu bawa banyak keberkahan serta pula kearifan.

Kearifan Puasa Dahulu Saat sebelum Sholat Idul Adha

Puasa sedangkan ataupun puasa terlebih dulu saat sebelum melakukan sholat Idul Adha mempunyai kearifan dalam anutan Islam, ialah supaya daging persembahan dapat lekas disembelih serta dinikmati sehabis sholat Idul Adha.

Sebaliknya dikala Idul Fitri kita direkomendasikan makan saat sebelum pergi sholat Idul Fitri, kearifan dari perihal itu merupakan supaya tidak diduga kalau hari itu sedang hari berpantang. Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan.

وَلِأَنَّيَوْمَالْفِطْرِيَوْمٌحَرُمَفِيهِالصِّيَامُعَقِيبَوُجُوبِهِ،فَاسْتُحِبَّتَعْجِيلُالْفِطْرِلِإِظْهَارِالْمُبَادَرَةِإلَىطَاعَةِاللَّهِتَعَالَى،وَامْتِثَالِأَمْرِهِفِيالْفِطْرِعَلَىخِلَافِالْعَادَةِ،وَالْأَضْحَىبِخِلَافِهِ.وَلِأَنَّفِيالْأَضْحَىشُرِعَالْأُضْحِيَّةُوَالْأَكْلُمِنْهَا،فَاسْتُحِبَّأَنْيَكُونَفِطْرُهُعَلَىشَيْءٍمِنْهَا.

Artinya: "Idul Fitri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan. Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta'ala dan perintah makan pada Idul Fitri (sebelum sholat 'ied) adalah untuk membedakan kebiasaannya berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyariatkan memakan dari hasil kurban. Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum sholat 'ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut." (Al Mughni, 2: 228)

Nah, seperti itu data balasan hal apakah harus puasa terlebih dahulu saat sebelum Sholat Idul Adha. Mudah- mudahan berguna, Lur!